Kamis, 23 Juni 2011

Suatu malam Wawan diteror habis-habisan oleh Pocong di tempat kostnya.  Kemudian Hary, Boy dan Tedi mengalami hal yang sama, bahkan kemudian Tedi harus tertabrak mobil, ketika ia ketakutan dikejar pocong sehingga  Tedi harus dirawat di rumah sakit.
Esoknya, Hary dan Wawan segera mendatangi Dukun sakti untuk meminta perlindungan. Tapi ternyata, keris pemberian Dukun untuk melindungi Wawan dan Hary tidak membuat Pocong berhenti mengejar. 
Kecelakaan yang menimpa Tedi dan Hary, membuat Wawan dan Boy semakin ketakutan.  Tapi mereka tidak bisa menghindar lagi dari dendam Pocong.  Malam berikutnya, Wawan yang harus mengalami kecelakaan dengan mobilnya, karena Pocong terus menterornya.  Boy panic, sehingga ia akhirnya mengakui kesalahnnya kepada Ririn dan Mirna teman kostnya.  Ternyata, Hary  Cs sudah berbuat kesalahan, yaitu telah membunuh tidak sengaja seorang gadis bernama Lastri.
Kejadiannya, suatu hari Wawan membuat skenario untuk menjodohkan Hary dengan Lastri, teman sekampusnya.  Wawan bersama Boy mengajak Lastri untuk ikut pulang dengan mobil Wawan.  Di tengah jalan mobil Wawan mogok, padahal itu hanya rekayasa saja.
Wawan menawarkan kepada Lastri untuk pulang bersama Hary. Ia bahkan menjamin Lastri akan baik-baik saja bersama Hary, karena Hary teman baiknya.  Padahal, maksud Wawan menawarkan Lastri ikut bersama Lastri,  semata-mata supaya Lastri bisa dekat dengan Hary.
Lastri mencium gelagat tersebut. Ia merasa tersinggung diperlakukan seperti itu oleh Wawan.  Lastri marah, kemudian pergi  meninggalkan Wawan Cs.
Wawan berusaha mengejar Lastri, dan Lastri mempercepat jalannya.  Tiba-tiba saja kaki Lastri tersandung batu dan terjatuh. Seketika itu Lastri terkapar tak sadarkan diri. Bahkan, setelah diperiksa nadinya, ternyata Lastri telah meninggal. Wawan Cs panik. Mereka saling menyalahkan.
Malam itu mereka menyimpan mayat Lastri di gudang. Tapi karena khawatir mayat itu akan membusuk dan tercium orang, esoknya mereka memutuskan untuk menguburkan mayat Lastri  -- dengan mengenakan kain kafan - secara layak di tanah kosong.  Mayat Lastri penasaran, dan akhirnya Pocong “mengejar-ngejar” mereka semua
Jenis Film :
Horror/comedy
Produser :
Hm. Firman Bintang
Produksi :
Mitra Pictures Dan Co Bic Production
Pemain :
Zaky Zimah
Joanna Alexandra
Dallas Pratama
H Bolot
Mpok Atiek
Raymond 
Sutradara :
Chiska Doppert 
Penulis :
Ule Sulaeman 
Milli dan Nathan saling suka dari SMU di Bandung. Nathan suka membantu Milli belajar, Milli dengan segala kelucuannya bisa mencairkan kekakuan Nathan. Mereka pun pacaran. Sampai lulus SMU, Nathan masuk ke universitas impiannya di Jakarta. Milli tetap di Bandung. Nathan memutuskan hubungan karena ingin konsentrasi dengan kuliahnya. Milli sebaliknya, tidak suka kuliah, Milli mau jadi penulis novel. Mereka masih saling merindukan. Sampai Milli akhirnya benar-benar berhenti kuliah dan menulis buku
Dalam kunjungan Milli ke Jakarta, dia bertemu Nathan lagi. Mereka saling melepaskan kerinduan seperti layaknya orang pacaran. Milli pulang ke Bandung dengan percaya bahwa mereka jadian lagi. Padahal Nathan tidak menganggapnya demikian. Milli kecewa. Peluncuran novel pertamanya, Milli sudah didampingi pacar baru. Nathan muncul lagi dan menyatakan penyesalannya, minta Milli kembali jadi pacarnya lagi. Milli marah. Menurut Milli, Nathan sudah seenaknya datang dan pergi dalam hidupnya. Milli tidak menerima Nathan
Nathan pulang ke Jakarta dan berhasil lulus. Milli kembali sibuk dengan novel keduanya. Milli kemudian putus dengan pacarnya. Nathan kembali ke Bandung. Mereka berhubungan lagi, tetap dalam ketidakjelasan sebuah komitmen. Hingga Nathan memberi kabar bahwa dia akan menikah… dengan wanita lain dan akan pindah ke Jakarta. Milli kaget. Kecewa dan marah
Hidup berlanjut. Milli menghapus Nathan dari hidupnya. Hingga akhirnya Milli tahu bahwa Nathan tak pernah benar-benar meninggalkannya
Jenis Film :
Drama
Produser :
Frederica
Produksi :
Falcon Pictures
Durasi :
110
Pemain :
Olivia Jensen Lubis
Chris Laurent
Sabai Morscheck
Chaca Rasidy Ariefiansyah
Fendy Chow
Frans L. Tumbuan
Minati Atmanagara
Him Damsyik 
Sutradara :
Hanny R. Saputra 
Penulis :
Titien Wattimena 



Kamis, 16 Juni 2011

The Tarix Jabrix mendapat tantangan terbesar dalam hidup mereka. Setelah gagal menjadi pahlawan saat menyelamatkan sebuah Panti dari kebakaran, CACING (Tria Changcut) yang bekerja di perusahaan asuransi diminta atasannya untuk bernegosiasi dengan musuh lama mereka, geng motor ROAD DEVILS supaya tidak membuat kerusuhan lagi di Bandung  yang sudah memakan banyak korban, dan tagihan klaim asuransi yang menumpuk. Cacing langsung menyanggupi, dan para sahabatnya, DADANG (Erick Changcut), MULDER (Dipa Changcut), CIKO (Alda Changcut) dan COKI (Qibil Changcut) ikut menemani Cacing pulang ke Bandung. Mulder yang mendapat posisi sebagai wakil direktur di perusahaan papinya, memutuskan mundur karena merasa papinya bekerjasama dengan orang asing untuk mengeksploit Indonesia
Namun saat The Tarix Jabrix yang kali ini berangkat tidak memakai motor mereka, tapi mobil perusahaan kantor, berhasil dilumpuhkan oleh Road Devils yang sekarang sudah memiliki jenderal baru, seorang gadis galak dan jagoan bernama MELLY (Olivia Jensen). Bukan cuma uang negosiasi yang diambil, namun mobil kantor dirusak, dan yang paling memakan harga diri Cacing.. jaket kesayangannya juga disita oleh Melly karena Cacing kalah adu balap
Cacing malu berat, emosinya bertambah saat ternyata Emak Cacing juga diserang oleh Road Devils. The Tarix Jabrix menyatakan perang dengan Road Devils, dengan dibantu oleh BAROKAH (Eddi Brokoli), mantan jenderal Road Devils yang ingin menggulingkan Melly. The Tarix Jabrix membuat perjanjian dengan Road Devils, mereka ingin mengadakan balapan ulang. Geng motor yang kalah, harus dibubarkan. Melly menyanggupi.  The Tarix Jabrix pun berlatih dengan LAKSAMANA RODA GILA (Budi Dalton) supaya bisa mengalahkan Melly dan Road Devils
Dadang bertemu dengan MAYANG (Kamidia Radisti) yang ternyata juga murid Laksamana Roda Gila. Hati Dadang pun berbunga-bunga, menyangka dapat kesempatan untuk menyatakan cintanya ke Mayang. Namun Mayang menyimpan sebuah rahasia.  Sementara itu, atas ide Barokah, Cacing berusaha mencari kelemahan Melly dengan berlagak PDKT ke Melly. Namun dasar Cacing, maksud menjadi agen rahasia, malah jatuh cinta betulan dengan Melly. Mulder yang minggat dari rumah, berusaha dibujuk oleh papinya untuk kembali. Namun Mulder tetap menolak. Yang anak-anak Tarix Jabrix dan Road Devils tidak tahu adalah.. sebuah bencana besar siap melanda
Siapakah yang bisa memenangkan balapan? The Tarix Jabrix atau Road Devils? Bisakah cinta Cacing dan Melly dari dua kubu yang berbeda bersatu?
Jenis Film :
Comedy
Produser :
Chand Parwez Servia
Produksi :
Pt. Kharisma Starvision Plus
Pemain :
Tria Changcut
Dipa Changcut
alda Changcut
Qibil Changcut
Erick Changcut
Olivia Jensen
Kamidia Radisti
joe P Project
ingrid Widjanarko
candil 
Sutradara :
Penulis :
Cassandra Massardi
Tahun lalu, murid-murid di hampir seluruh Indonesia banyak yang tidak lulus ujian nasional. Berbekal pengalaman itu, guru-guru SD & SMP 08 semakin memperketat sistem belajar dan mengajar. Namun penegakkan kedisiplinan yang kaku, menimbulkan dampak bagi murid-murid yang masih dalam usia pertumbuhan. Paling tidak bagi Amek, Acan dan Umbe
Amek adalah salah satu murid dari sekian banyak murid SDN 08 yang tidak lulus ujian tahun lalu. Sebetulnya Amek adalah anak yang baik, namun sifatnya yang introvert, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum oleh guru-gurunya disekolah. Sebaliknya Minun kakaknya, ia  duduk dibangku SMP dan selalu juara kelas. Ia juga sering menjuarai lomba matematika sekabupaten. Sederet piala dan sertifikat berjejer diruang tamu mereka. Minun adalah ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan masyarakat
Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Siti, di desa Mantar. Suatu desa yang terletak dipuncak bukit, jauh dari perkotaan. Suami Siti, Zakaria, sudah tiga tahun bekerja di Malaysia tapi tidak pernah pulang, apalagi mengirimkan mereka uang. Diluar desa indah yang tertata rapi itu, ada sebuah pohon yang tidak begitu tinggi namun letaknya persis dibibir tebing, menghadap kelaut lepas. Orang kampung sekitar menyebutnya pohon cita-cita. Pohon itu memang unik. Hampir disetiap dahan diikat dengan tali yang menjulur kebawah karena ujungnya diberi pemberat. Secarik kertas bertuliskan nama seseorang berikut cita-citanya, dan dimasukan ke dalam botol berwarna - warni hingga pohon cit - cita itu terlihat begitu indah
Minun sangat menyayangi Amek, bukan saja karena adiknya itu tidak lulus ujian tahun lalu, lebih dari itu, Amek memiliki kekurangan lahir, bibirnya sumbing dan sering menjadi bahan lelucon teman-temannya. Namun di balik kekurangannya yang di miliki, Tuhan memberikan Amek banyak kelebihan, salah satunya ia mahir berkuda. Sering orang bertanya, apa cita-cita Amek kelak? Amek tidak pernah menjawabnya, bahkan jika gurunya yang bertanya sekalipun. Amek takut kalau orang-orang akan mentertawakannya. Ia sadar betul, kekurangan yang ia miliki telah menjauhkan dirinya dari cita-citanya
Amek, Acan, Umbe, Minun dan anak-anak sekolah Mantar sangat dekat dengan Ibu Guru Imbok, dia adalah guru favorit. Dia yang paling mengerti keinginan murid - muridnya. Apakah Ibu Guru Imbok bisa membuat anak muridnya lulus semua? Apakah Amek mau menjawab apa cita-citanya? Kita akan tahu cita - cita Amek dengan menonton film ”SERDADU KUMBANG”...!
Jenis Film :
Drama
Produser :
Ari Sihasale
Produksi :
Alenia Pictures
Rating LSF :
Semua Umur (general)
Durasi :
105
Pemain :
Ririn Ekawati
Titi Sjuman
Putu Wijaya
Asrul Dahlan
Lukman Sardi
Surya Saputra
Monica Sayangbati
Yudi Miftahudin 
Sutradara :
Ari Sihasale 
Penulis :
Jeremias Nyangoen 



Kamis, 09 Juni 2011


Dengan latar belakang masa-masa kelam revolusi di awal tahun 1948, HATI MERDEKA mengikuti perjalanan sekelompok kadet yang kemudian menjadi pasukan gerilya elit setelah kejadian pembunuhan massal para kadet calon prajurit di tahun 1947 (sebuah cerita yang didasarkan kisah nyata tentang perang yang mengakibatkan terbunuhnya kedua paman Hashim pada peristiwa Lengkong tahun 1946). Diperankan secara apik oleh semua bintang film muda Indonesia (Donny Alamsyah, nominasi sebagai Aktor Terbaik untuk MERAH PUTIH di Festival Film Bandung 2010, T. Rifnu Wikana dan Lukman Sardi, nominasi sebagai Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik untuk DARAH GARUDA baru-baru ini di Indonesia Movie Awards, bersama dengan Aldy Zulfikar sebagai Pendatang Baru Terbaik memerankan serdadu kecil bernama Budi), Rahayu Saraswati, pemenang Aktris Terbaik di Bali International Film Festival 2009 untuk Merah Putih dan Darius Sinathrya yang memiliki peran terbesarnya dalam film ini.
 Setelah menyelesaikan misi yang berakhir tragis dengan kehilangan anggota kelompok ini, kesetiaan kelompok ini kembali diuji dengan mundurnya pimpinan mereka, Amir (Lukman Sardi) dari Angkatan Darat. Tanpa pemimpin dan dengan dirundung kesedihan karena kehilangan mereka, para kadet membawa dendam mereka dalam perjalanan misi mereka ke Bali tempat Dayan yang bisu (T. Rifnu Wikana) tinggal, untuk membalas dendam kepada Belanda. Mereka dikirim ke Bali untuk membunuh Kolonel Raymer (Michael Bell, aktor berbakat dari Inggris yang meninggal April lalu), yang telah membunuh keluarga Tomas (Donny Alamsyah) di awal trilogi ini. Tomas telah dipilih sebagai pemimpin baru dari kelompok kadet ini. Menghadapi meriam kapal perang Belanda, Marius yang playboy dan peminum (Darius Sinathrya) harus mengatasi rasa takutnya karena persaingannya dengan Tomas untuk memperebutkan Senja, seorang gadis berdarah biru (Rahayu Saraswati)Sesampainya di Bali, kelompok taruna ini menyelamatkan Dayu (pemeran baru Ranggani Puspandya) dari kekejaman kelompok milisi KNIL Kolonel Raymer, tapi salah satu dari kelompok kadet ini hampir saja mati terbunuh. Saat teman mereka sedang berjuang antara hidup dan mati, kelompok kadet ini bertemu dengan pemimpin pemberontak bawah tanah Wayan Suta (Nugie). Tomas bentrok dengan pimpinan mereka terdahulu, Amir (Lukman Sardi) saat mereka merencanakan serangan terakhir untuk melawan milisi Raymer yang menimbulkan pertanyaan: Sejauh mana revolusi ini bisa menghancurkan kejahatan dan tetap mempertahankan idealismenya?

Jenis Film :
War
Produser :
Conor Allyn
Produksi :
Media Desa Indonesia & Margate House Film
Rating LSF :
Remaja (teen)
Durasi :
100
Pemain :
Darius Sinathrya
T. Rifnu Wikana
Lukman Sardi
Donny Alamsyah
Rahayu Saraswati
Nugie
Ranggani Puspandya
Astri Nurdin
Michael Bell 
Sutradara :
Yadi Sugandi
Conor Allyn 
Penulis :
Conor Allyn
Rob Allyn 

Rabu, 01 Juni 2011

Pamela terobsesi mempercantik diri dengan memanfaatkan medium gaib berupa pelet dengan celana  pria sebagai alatnya. Untuk memiliki Pelet tersebut, Pamela wajib bersekutu dengan iblis. Perjanjian hitam beresiko tinggi adalah taruhannya
Sebagaimana halnya perjanjian setan, Pelet yang sesungguhnya  terlahir dari ilmu hitam ini, meminta tumbal nyawa manusia. Kepuasan yang dirasakan cowok-cowok setelah terlibat dengan Pamela akan berujung pada kematian. Kematian yang sadis. Ironisnya, Pamela tak mengetahui hal ini. Korban-korban Pelet  yang dimiliki Pamela kebanyakan cowok-cowok teman sekampusnya. Selain Pamela, adalah Tantri yang juga memanfaatkan Pelet untuk membalaskan dendamnya pada cowok-cowok yang memperkosa dirinya
Keterlibatan Pamela dan Tantri dengan Pelet  tak lepas dari perhatian Vega. Vega menasehati teman-temannya untuk berhati-hati, atau kalau bisa melepaskan hubungan mistis dengan Pelet.  Namun Pamela dan Tantri tak menghiraukan. Benar saja. Persoalan mulai rumit karena tiba-tiba makhluk gaib Pelet  berbalik menyerang mereka. Kehidupan mereka pun tak lagi tenang. Pamela malah mengalami terror mirip santet. Begitu pula Tantri, yang diiteror makhluk gaib dengan cara-cara mengerikan. Adalah Edwin, mantan kekasih Pamela, mengetahui jika Pamela sedang diawasi makhluk gaib namun Pamela tak mempercayainya
Sementara itu, Tantri  semakin tak kuat menghadap terror makhluk gaib Pelet. Ia meminta bantuan Vega tapi Vega tak bisa berbuat apa-apa. Persoalan bertambah pelik lantaran Vega yang tak tersangkut apa-apa, juga terkena imbasnya. Ia mengalami peristiwa mengerikan diteror makhluk gaib Pelet
Bagaimanakah selanjutnya? Makhluk gaib ganas Pelet  itu ternyata tidak akan memberi kesempatan sedetik pun terhadap para pemujanya. Kematian adalah harga mutlak!
Jenis Film :
Horror
Produser :
Gobind Punjabi
Produksi :
Sentra Films
Rating LSF :
Dewasa (adult)
Durasi :
91
Pemain :
Debby Ayu
Cinta Dewi
Angie Yulia
Billy Davidson
Billy As
Yudha Putra 
Sutradara :
Koya Pagayo 
Penulis :
Herry B. Arissa 
                                                   
“Di negeri ini kebenaran dan kebetulan tipis bedanya…”
Patiwa, salah satu kandidat Bupati di Kabupaten Kuncup Mekar, ia harus menjalani operasi medis akibat Dada kanannya tertembak saat berkampanye. Pasca operasi, Patiwa tetap harus menjalani perawatan serius di Rumah Sakit, karena dia harus menunggu hingga keluarnya KENTUT.
KENTUT yang semula dianggap remeh, seketika menjadi persoalan penting dan melibatkan banyak pihak. Sementara hari pemilihan kursi Bupati tinggal sedikit waktu. Kepanikan menimbulkan konflik besar antara pihak Rumah Sakit dengan Tim Sukses Patiwa yang dipimpin perempuan cerdas nan jelita bernama Irma.  Situasi ini dimanfaatkan oleh kandidat lawan bernama Jasmera yang selalu tampil berapi-api untuk mendapatkan simpati masyarakat. Jasmera bersama Delarosa penyanyi dangdut yang fenomenal sebagai pasangan Cawabup, selalu meneriakkan slogan anti kemunafikan dan memiliki program- program kampanye kontroversial serta cenderung nyeleneh. Untuk memperlambat keluarnya KENTUT Patiwa, maka Jasmera meminta bantuan paranormal, dengan harapan agar Patiwa dinyatakan berhalangan tetap, hingga tidak dapat mengikuti putaran kedua.
Rumah Sakit berubah suasananya. Dokter Kepala, Satpam, dan seluruh karyawan Rumah Sakit semakin kelabakan dengan munculnya para pemburu berita dan beragam kelompok Agama . Mereka berkumpul untuk berdoa bagi kesehatan Patiwa, dengan seremoni yang berbeda satu sama lainnya. Situasi Rumah Sakit tidak lagi nyaman, karna mendadak berubah menjadi ruang politik. Menjadi ruang harapan bagi kepentingan banyak orang.  Akhirnya KENTUT menjadi idola dari semua peristiwa yang terjadi
“Tidak ada satupun ciptaan Allah yang sia-sia”
Jenis Film :
Drama/comedy
Produser :
Zairin Zain
Produksi :
Citra Sinema
Durasi :
90
Pemain :
Deddy Mizwar
Ira Wibowo
Keke Soeryo
Cok Simbara
Iis Dahlia
Rahman Yakob
Hengky Tornando
Anwar Fuady 
Sutradara :
Aria Kusumadewa 
Penulis :
Aria Kusumadewa