Rabu, 01 Juni 2011

Pamela terobsesi mempercantik diri dengan memanfaatkan medium gaib berupa pelet dengan celana  pria sebagai alatnya. Untuk memiliki Pelet tersebut, Pamela wajib bersekutu dengan iblis. Perjanjian hitam beresiko tinggi adalah taruhannya
Sebagaimana halnya perjanjian setan, Pelet yang sesungguhnya  terlahir dari ilmu hitam ini, meminta tumbal nyawa manusia. Kepuasan yang dirasakan cowok-cowok setelah terlibat dengan Pamela akan berujung pada kematian. Kematian yang sadis. Ironisnya, Pamela tak mengetahui hal ini. Korban-korban Pelet  yang dimiliki Pamela kebanyakan cowok-cowok teman sekampusnya. Selain Pamela, adalah Tantri yang juga memanfaatkan Pelet untuk membalaskan dendamnya pada cowok-cowok yang memperkosa dirinya
Keterlibatan Pamela dan Tantri dengan Pelet  tak lepas dari perhatian Vega. Vega menasehati teman-temannya untuk berhati-hati, atau kalau bisa melepaskan hubungan mistis dengan Pelet.  Namun Pamela dan Tantri tak menghiraukan. Benar saja. Persoalan mulai rumit karena tiba-tiba makhluk gaib Pelet  berbalik menyerang mereka. Kehidupan mereka pun tak lagi tenang. Pamela malah mengalami terror mirip santet. Begitu pula Tantri, yang diiteror makhluk gaib dengan cara-cara mengerikan. Adalah Edwin, mantan kekasih Pamela, mengetahui jika Pamela sedang diawasi makhluk gaib namun Pamela tak mempercayainya
Sementara itu, Tantri  semakin tak kuat menghadap terror makhluk gaib Pelet. Ia meminta bantuan Vega tapi Vega tak bisa berbuat apa-apa. Persoalan bertambah pelik lantaran Vega yang tak tersangkut apa-apa, juga terkena imbasnya. Ia mengalami peristiwa mengerikan diteror makhluk gaib Pelet
Bagaimanakah selanjutnya? Makhluk gaib ganas Pelet  itu ternyata tidak akan memberi kesempatan sedetik pun terhadap para pemujanya. Kematian adalah harga mutlak!
Jenis Film :
Horror
Produser :
Gobind Punjabi
Produksi :
Sentra Films
Rating LSF :
Dewasa (adult)
Durasi :
91
Pemain :
Debby Ayu
Cinta Dewi
Angie Yulia
Billy Davidson
Billy As
Yudha Putra 
Sutradara :
Koya Pagayo 
Penulis :
Herry B. Arissa 
                                                   
“Di negeri ini kebenaran dan kebetulan tipis bedanya…”
Patiwa, salah satu kandidat Bupati di Kabupaten Kuncup Mekar, ia harus menjalani operasi medis akibat Dada kanannya tertembak saat berkampanye. Pasca operasi, Patiwa tetap harus menjalani perawatan serius di Rumah Sakit, karena dia harus menunggu hingga keluarnya KENTUT.
KENTUT yang semula dianggap remeh, seketika menjadi persoalan penting dan melibatkan banyak pihak. Sementara hari pemilihan kursi Bupati tinggal sedikit waktu. Kepanikan menimbulkan konflik besar antara pihak Rumah Sakit dengan Tim Sukses Patiwa yang dipimpin perempuan cerdas nan jelita bernama Irma.  Situasi ini dimanfaatkan oleh kandidat lawan bernama Jasmera yang selalu tampil berapi-api untuk mendapatkan simpati masyarakat. Jasmera bersama Delarosa penyanyi dangdut yang fenomenal sebagai pasangan Cawabup, selalu meneriakkan slogan anti kemunafikan dan memiliki program- program kampanye kontroversial serta cenderung nyeleneh. Untuk memperlambat keluarnya KENTUT Patiwa, maka Jasmera meminta bantuan paranormal, dengan harapan agar Patiwa dinyatakan berhalangan tetap, hingga tidak dapat mengikuti putaran kedua.
Rumah Sakit berubah suasananya. Dokter Kepala, Satpam, dan seluruh karyawan Rumah Sakit semakin kelabakan dengan munculnya para pemburu berita dan beragam kelompok Agama . Mereka berkumpul untuk berdoa bagi kesehatan Patiwa, dengan seremoni yang berbeda satu sama lainnya. Situasi Rumah Sakit tidak lagi nyaman, karna mendadak berubah menjadi ruang politik. Menjadi ruang harapan bagi kepentingan banyak orang.  Akhirnya KENTUT menjadi idola dari semua peristiwa yang terjadi
“Tidak ada satupun ciptaan Allah yang sia-sia”
Jenis Film :
Drama/comedy
Produser :
Zairin Zain
Produksi :
Citra Sinema
Durasi :
90
Pemain :
Deddy Mizwar
Ira Wibowo
Keke Soeryo
Cok Simbara
Iis Dahlia
Rahman Yakob
Hengky Tornando
Anwar Fuady 
Sutradara :
Aria Kusumadewa 
Penulis :
Aria Kusumadewa 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar