Kamis, 23 Januari 2014

Pulung, remaja kelas 2 SMP – sulit sekali untuk bisa menghapal Pancasila dan makna lambangnya. Aneh memang, ia memang memiliki daya ingat yang lemah, waktu SD pernah tidak naik kelas dan ketika kelas 1 SMP juga tidak naik kelas.
 Namun demikian Pulung anak yang baik, sepulang sekolah, sebelum mengaji di surau, ia rajin membantu kakeknya, yang dia panggil Abah - untuk mengumpulkan beras perelek, yaitu sebuah budaya yang turun temurun di kampung mereka. Warga kampung mensedekahkan 1 kaleng susu beras yang mereka letakkan di depan rumah.
 Beras-beras itu mereka kumpulkan seminggu 3 kali lalu diserahkan ke Pak RT untuk kemudian dijual murah ke warga kampung yang tidak mampu. Uang hasil penjualan beras dipinjamkan ke warga kampung yang tidak mampu untuk keperluan modal usaha atau keperluan lainnya.
 Sikap Pulung yang tanpa pamrih, penolong, sholeh dan mudah bergaul membuat ia dicalonkan jadi ketua Osis bersaing dengan Asih dan Fandi, murid yang pintar dan diunggulkan di sekolah mereka. Suatu hari Ibunya Pulung yang selama 8 tahun bekerja diluar negeri pulang. Ia mengajak Abah dan Pulung pindah ke Jakarta. Abah menolak, demikian juga Pulung, karena semenjak ayahnya meninggal dan Ibunya pergi tanpa kabar, Abah yang mengasuh dan membesarkan Pulung.
 Walau daya hapalnya lemah, ternyata Pulung sangat kuat dibidang visual, ia pintar menggambar, apalagi setelah diajari oleh Pak Zul, warga yang baru pindah ke kampung Pulung, sehingga Pulung dapat menjuarai lomba gambar antar siswa se Cianjur.
 Pulung mendapat Piala dan sepeda dari menang lomba gambar tersebut. Yang mengharukan, piala tersebut diberikan Pulung ke Maman, anaknya Pak Zul yang juga suka menggambar tetapi matanya buta karena penyakit panas yang pernah dideritanya. Sementara sepeda akan ia gunakan untuk mengumpulkan beras perelek menggantikan sepeda Abah yang sudah reot.
Bagaimanakah kisah selanjutnya ? Apakah Pulung berhasil menjadi ketua Osis ?
Jenis Film : Drama, Family
Produser : Adenin Adlan
Produksi : Brajamusti Film, Smaradana Pro
Sutradara : Aditya Gumay
Pemain : Rizky Black
                 Gatot Brajamusti
                 Deddy Mizwar
Tragedi Boneka Setan terjadi pada tahun 2007, penyebabnya karena MEREKA SALAH MEMPERLAKUKAN BONEKA SECARA TIDAK WAJAR, akibatnya mang Karta (Piet Burnama,almarhum), Angel (Angela Claudia) dan pembantunya Elly Darsih tewas pada saat itu. Sebagai saksi yang masih hidup hingga saat ini, Dimas (Aldi Taher ), Istri bernad (Minati Admanegara ) dan Jean (Olvy Andari ) menganggap tragedi itu sudah usai karena SEMUA BONEKA pada saat itu telah berhasil dibinasakan.
 Kejadian berpindah pada masa sekarang, saat Dimas (Aldi Taher) dan Jean (Olvy Andhari) yang telah tumbuh dewasa, kaget dan tidak percaya diberitahu oleh tokoh Sick Sense bernama Abhy (Ebhy Rahakbauw), teman kantor Jean (Olvy Andhari) kalau salah satu boneka itu masih hidup. Selama ini tanpa sepengetahuan mereka BONEKA SETAN itu terus melakukan teror, dan bila hal ini dibiarkan akibatnya akan membahayakan dan bisa membawa malapetaka kembali. Kata Abhy (Ebhy Rahakbauw) lagi, untuk menghentikan petualangan 7 tahun Boneka Setan tersebut yang mampu menghentikan hanya Dimas (Aldy Taher) dan Jean (Olvy Andhari). Benarkah kata Abhy Rahakbauw si Sick Sense itu?
Jenis Film : Horror
Produser : Koko L.f Kartiko, John Rahakbauw
Produksi : Mitra Sejati Productions
Sutradara : Koko L.f Kartiko
Pemain : Aldi Taher
                 Minati Atmanegara
Film Drakula Cinta berkisah tentang pembunuhan beruntun drakula dengan cara memperdaya korban lewat cintanya. Ia datang dari kegelapan, membunuh dengan cinta kasih. Kemunculan sang drakula berawal dari sebuah pameran benda-benda bersejarah dunia, yang diantaranya memamerkan taring drakula dari sebuah musium kuno di Rumania.
 Meski ada larangan untuk tidak meneteskan darah pada taring tersebut, namun beberapa orang bertindak iseng. Suatu malam, mereka menyelinap ke ruang pameran dan meneteskan darah di atas taring tersebut. Inilah awal malapetaka itu.
 Sang drakula bangkit dari tidur panjangnya. Ia bergentayangan mencari kekasihnya, yang semasa hidup terpisahkan. Ia memburu gadis-gadis berbaju merah, seperti baju yang disukai sang kekasih. 
 Satu persatu gadis-gadis itu dibunuh setelah diajaknya bercinta, karena sang drakula tahu bahwa mereka bukanlah kekasih yang dicarinya. Lantas, siapa yang mampu menghentikan aksi sang drakula?
Jenis Film : Horror
Produser : Axel Putra Kusuma
Produksi : Putra Kusuma Pictures
Sutradara : A Leung Wong
Pemain : Nikita Mirzani
                  Five Vi
                  Ki Kusumo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar