Sabar, Wahyu, Slamet, Sugeng dan Rahayu adalah 5 sekawan yang tinggal
di Desa Selopamioro, 40 KM di selatan Yogyakarta. Desa yang masih asri,
jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk suasana kota. Penduduk desa ini
masih menggunakan tungku api dengan menggunakan kayu bakar untuk
memasak, sungai dan sendang sebagai sumber utama air yang mereka
gunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Lima sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan memiliki semangat tinggi untuk menimba ilmu walaupun jalan yang mereka tempuhtidaklah mudah. Saat mentari tiba mereka bergegas berangkat sekolah tanpamenggunakan alas kaki, menyebrangi sungai dan berjalan beberapa kilometer, dan ketika senja datang mereka pergi mengaji di pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Landung (Kiai Haji D. Zawawi Imron – Penyair Nasional) dan Gus Pras (Rendy Bragi) dengan penerangan obor.
Awalnya Sabar (Rizqullah Daffa) tidak diizinkan neneknya (Mbah Satir-Yati Surachman) untuk mengikuti pengajian di pondok pesantren itu karena harus membantu Mbah Satir mencari kayu bakar dan rumput untuk kambing. Dengan kesabaran dan kelembutan dari Kyai Landung, Ia berusaha membujuk Mbah Satir agarmengijinkan Sabar agar dapat mengaji di pondok pesantren. Akhirnya, Mbah Satir mengizinkan Sabar mengikuti pengajian.
Suatu hari 5 sekawan ini tidak sengaja menemukan gubuk di tengah hutan jati. Dalam usahanya mengetahui siapa sebenarnya para penghuninya, mereka mengalami kejadian yang tak terduga. Mereka melaporkan kepada Kyai Landung dan kepala desa setempat dan ternyata gubuk tersebut adalah markas penjahat yang dipimpin oleh Pong Harjatmo. Ditengah kerumitan yang terjadi, Mbah Satir meninggal dunia sehingga Sabar tinggal bersama Kyai Landung di pondok pesantren. Terjadi beberapa peristiwa-peristiwa lanjutan yang menarik setelah Sabar ikut bersama Kiai Landung.
Lima sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan memiliki semangat tinggi untuk menimba ilmu walaupun jalan yang mereka tempuhtidaklah mudah. Saat mentari tiba mereka bergegas berangkat sekolah tanpamenggunakan alas kaki, menyebrangi sungai dan berjalan beberapa kilometer, dan ketika senja datang mereka pergi mengaji di pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Landung (Kiai Haji D. Zawawi Imron – Penyair Nasional) dan Gus Pras (Rendy Bragi) dengan penerangan obor.
Awalnya Sabar (Rizqullah Daffa) tidak diizinkan neneknya (Mbah Satir-Yati Surachman) untuk mengikuti pengajian di pondok pesantren itu karena harus membantu Mbah Satir mencari kayu bakar dan rumput untuk kambing. Dengan kesabaran dan kelembutan dari Kyai Landung, Ia berusaha membujuk Mbah Satir agarmengijinkan Sabar agar dapat mengaji di pondok pesantren. Akhirnya, Mbah Satir mengizinkan Sabar mengikuti pengajian.
Suatu hari 5 sekawan ini tidak sengaja menemukan gubuk di tengah hutan jati. Dalam usahanya mengetahui siapa sebenarnya para penghuninya, mereka mengalami kejadian yang tak terduga. Mereka melaporkan kepada Kyai Landung dan kepala desa setempat dan ternyata gubuk tersebut adalah markas penjahat yang dipimpin oleh Pong Harjatmo. Ditengah kerumitan yang terjadi, Mbah Satir meninggal dunia sehingga Sabar tinggal bersama Kyai Landung di pondok pesantren. Terjadi beberapa peristiwa-peristiwa lanjutan yang menarik setelah Sabar ikut bersama Kiai Landung.
Jenis Film : Drama
Produser : Poedji Churniawan
Produksi : Cahaya Alam Film
Sutradara : Wimbadi JP
Produser : Poedji Churniawan
Produksi : Cahaya Alam Film
Sutradara : Wimbadi JP
Pemain : D. Zawawi Imron
Rendy Bragi
Band Kotak yang digawangi tiga orang personil CELLA, TANTRI & CHUA
baru saja terpilih sebagai salah satu band pengusung musik rock di
blantika musik Indonesia dan berhasil masuk ke ajang bergengsi panggung
musik Rock JAKARTA DISTORTION WAVE, saat paling menentukan bagi karir
bermusik mereka untuk itu Kotak Band terus berlatih secara intensif dan
mempersiapkan diri.
Terpilihnya band Kotak sempat menjadi bahan protes THE REBEL YOUTH, band saingan Kotak ini dimotori oleh ROTOR (Ganindra Bimo), banyak cara yang dilakukan oleh Rotor dkk untuk menghambat Kotak berkiprah di JDW, namun apadaya, hasil seleksi juri telah mutlak dan dilakukan secara sportif. Perlakuan The Rebel Youth sempat menyulut beberapa teman baik Cella, sesama pecinta motor yang merasa tidak terima dengan perlakukan Rotor dan personil lainnya.
Walaupun Rotor dkk selalu menyerang Kotak dengan berbagai macam cara, Kotak pantang menyerah, mereka justru semakin ulet dalam berlatih dan menyusun strategi untuk memberikan performance terbaik mereka. Simpatisme muncul dari masyarakat juga semakin kuat ketika salah satu media mendaulat Tantri sebagai salah satu musisi wanita yang konsisten terhadap aliran musik rock. Gayung bersambut, nasib baik ternyata berpihak kepada Kotak, beberapa produk sponsor yang mengetahui bahwa Kotak akan melakukan konser segera menghubungi Aldi (Denny Sumargo) dan siap mendukung kegiatan yang akan dilakukan oleh Kotak.
Sementara itu, ketiga orang crew setia Kotak, AKEW, SABRINO, USBROS (Reynold Hamzah, Mono, Erick Estrada) melihat keganjilan pada Cella, Tantri dan Chua. Masing-masing ternyata secara diam-diam memiliki problematika cinta yang rumit dan belum terselesaikan. Cella patah hati karena hubungan cintanya dengan NADIRA ALFIE tidak direstui oleh kedua orang tua pasangannya. Tantri mengalami kebuntuan cinta, karena komunikasi yang tidak lancar dengan ROBIN (Vino G. Bastian). Sementara Chua merasa terganggu karena MAS BAGUS (Dicky Otoy), fans fanatik Kotak terlalu agresif untuk mendekati dirinya
Jenis Film : Action, Drama, Romantis
Produser : Hedy Suryawan, Sandy Tanarius, Ayu Indirawanty
Produksi : Apollo Pictures
Sutradara : Hedy Suryawan
Terpilihnya band Kotak sempat menjadi bahan protes THE REBEL YOUTH, band saingan Kotak ini dimotori oleh ROTOR (Ganindra Bimo), banyak cara yang dilakukan oleh Rotor dkk untuk menghambat Kotak berkiprah di JDW, namun apadaya, hasil seleksi juri telah mutlak dan dilakukan secara sportif. Perlakuan The Rebel Youth sempat menyulut beberapa teman baik Cella, sesama pecinta motor yang merasa tidak terima dengan perlakukan Rotor dan personil lainnya.
Walaupun Rotor dkk selalu menyerang Kotak dengan berbagai macam cara, Kotak pantang menyerah, mereka justru semakin ulet dalam berlatih dan menyusun strategi untuk memberikan performance terbaik mereka. Simpatisme muncul dari masyarakat juga semakin kuat ketika salah satu media mendaulat Tantri sebagai salah satu musisi wanita yang konsisten terhadap aliran musik rock. Gayung bersambut, nasib baik ternyata berpihak kepada Kotak, beberapa produk sponsor yang mengetahui bahwa Kotak akan melakukan konser segera menghubungi Aldi (Denny Sumargo) dan siap mendukung kegiatan yang akan dilakukan oleh Kotak.
Sementara itu, ketiga orang crew setia Kotak, AKEW, SABRINO, USBROS (Reynold Hamzah, Mono, Erick Estrada) melihat keganjilan pada Cella, Tantri dan Chua. Masing-masing ternyata secara diam-diam memiliki problematika cinta yang rumit dan belum terselesaikan. Cella patah hati karena hubungan cintanya dengan NADIRA ALFIE tidak direstui oleh kedua orang tua pasangannya. Tantri mengalami kebuntuan cinta, karena komunikasi yang tidak lancar dengan ROBIN (Vino G. Bastian). Sementara Chua merasa terganggu karena MAS BAGUS (Dicky Otoy), fans fanatik Kotak terlalu agresif untuk mendekati dirinya
Jenis Film : Action, Drama, Romantis
Produser : Hedy Suryawan, Sandy Tanarius, Ayu Indirawanty
Produksi : Apollo Pictures
Sutradara : Hedy Suryawan
Pemain : Band Kotak
Vino G. Bastian
Denny Sumargo