Setelah Paddle Pop mengalahkan Shadow Master, kedamaian di daratan
kerajaan Singa mendapat ancaman baru yang penuh bahaya dari penguasa
samudra!
Sebuah perusahaan pertambangan yang serakah mengeruk kekayaan laut untuk kepentingan mereka tanpa mempedulikan lingkungan disekitarnya, sehingga membuat murka Khan, sang Jenderal Ikan Hiu.
Dengan Kekuatan Mutiara Penghancur di tangannya, Khan mengerahkan seluruh pasukan mutan dari penjuru lautan untuk menyerbu daratan.
Paddle Pop dan teman-teman harus bertualang mengarungi samudra luas untuk mencari Mutiara Pencipta yang dapat mengalahkan Jenderal Khan dan mengembalikan kedamaian antara laut & daratan. Petualangan mereka semakin seru bersama penguin lucu bernama Eska di Negeri Lautan Es dalam menghentikan pengeboran & pencemaran laut.
Berhasilkah Paddle Pop (Giring “Nidji”), Liona (Yuki Kato), Twitch, Spike dan teman baru mereka Bella (Naura) mengalahkan Jenderal Khan (Oka Antara) & mengembalikan perdamaian antara penghuni daratan dan lautan?
Sebuah perusahaan pertambangan yang serakah mengeruk kekayaan laut untuk kepentingan mereka tanpa mempedulikan lingkungan disekitarnya, sehingga membuat murka Khan, sang Jenderal Ikan Hiu.
Dengan Kekuatan Mutiara Penghancur di tangannya, Khan mengerahkan seluruh pasukan mutan dari penjuru lautan untuk menyerbu daratan.
Paddle Pop dan teman-teman harus bertualang mengarungi samudra luas untuk mencari Mutiara Pencipta yang dapat mengalahkan Jenderal Khan dan mengembalikan kedamaian antara laut & daratan. Petualangan mereka semakin seru bersama penguin lucu bernama Eska di Negeri Lautan Es dalam menghentikan pengeboran & pencemaran laut.
Berhasilkah Paddle Pop (Giring “Nidji”), Liona (Yuki Kato), Twitch, Spike dan teman baru mereka Bella (Naura) mengalahkan Jenderal Khan (Oka Antara) & mengembalikan perdamaian antara penghuni daratan dan lautan?
Jenis Film : Animation, Adventure, Family
Produser : Lucki Lukman Hakim, Genesis Timotius
Sutradara : Lee Croudy
Penulis : Unilever Asia, Lowe Indonesia
Produksi : Batavia Pictures
Produser : Lucki Lukman Hakim, Genesis Timotius
Sutradara : Lee Croudy
Penulis : Unilever Asia, Lowe Indonesia
Produksi : Batavia Pictures
Pemain : Giring Nidji
Yuki Kato
Oka Antara
Naura
Gita gadis periang yang tomboy, selalu bangga pada Mas Gagah, abang yang
menurutnya nyaris sempurna. Gagah baik, tampan, cerdas dan modern.
Sejak Papa meninggal, Gagah sembari kuliah, membantu Mama jadi tulang
punggung keluarga.
Untuk penelitian skripsinya, Gagah pergi ke Ternate, tetapi setelah Gagah pulang dari Ternate, Gita terkejut karena abangnya itu berubah sama sekali!
Gagah sangat bersemangat menjalankan ajaran Islam, dan kerap menasihati Gita untuk menjalankan perintah-perintah agama. Gita sebal. Menurutnya Gagah fanatik dan norak. Ia mulai “memusuhi” Gagah, juga Kyai Ghufron, yang menurut Gagah telah menginspirasinya saat di Ternate.
Meski dimusuhi Gita, Gagah pantang menyerah. Ia terus berusaha mendekati Gita dan Mama, mengajak dua orang yang ia cintai itu untuk lebih mengenal Islam. “Islam itu indah. Islam itu cinta,” adalah hal yang selalu disampaikan Gagah pada Gita.
Sementara itu, Gita beberapa kali bertemu sosok misterius di jalan, tepatnya di bus, kereta api dan tempat-tempat lainnya. Sosok ini (Yudi) masih muda dan mengingatkannya pada Mas Gagah. Tanpa pamrih, sosok itu mengajak orang-orang pada kebaikan, mencerahkan dan menguatkan setiap orang yang ia temui, termasuk di area pemukiman warga yang terkena musibah dan selalu menjadi orang yang paling dulu membantu mereka yang membutuhkan.
Waktu berlalu, banyak hal terjadi. Gita terus memusuhi Gagah. Namun perlahan, ceramah-ceramah sederhana Yudi kian mengena. Keberadaan Tika sahabat Gita, serta Nadia (sepupu Tika) yang justru mengenakan jilbab saat kuliah di Amerika, kian menyadarkan Gita untuk berbaikan kembali dengan Gagah. Gita mulai mau mendengarkan Gagah dan jalan bareng lagi. Gita juga senang diajak Gagah ke “Rumah Cinta”, rumah singgah penuh buku yang pelan-pelan dibangun Gagah bersama teman-temannya untuk anak-anak dhuafa di pinggiran Jakarta. Di sana Gita menikmati persahabatan Gagah dengan Urip, Asep dan Maxi, mantan preman yang insyaf dan mengelola tempat tersebut.
Saat kembali dekat dengan Gagah, Gita memutuskan akan memberi kejutan manis pada abangnya tersebut di hari ulangtahun Gita yang ke 18. Namun sesuatu terjadi.
Untuk penelitian skripsinya, Gagah pergi ke Ternate, tetapi setelah Gagah pulang dari Ternate, Gita terkejut karena abangnya itu berubah sama sekali!
Gagah sangat bersemangat menjalankan ajaran Islam, dan kerap menasihati Gita untuk menjalankan perintah-perintah agama. Gita sebal. Menurutnya Gagah fanatik dan norak. Ia mulai “memusuhi” Gagah, juga Kyai Ghufron, yang menurut Gagah telah menginspirasinya saat di Ternate.
Meski dimusuhi Gita, Gagah pantang menyerah. Ia terus berusaha mendekati Gita dan Mama, mengajak dua orang yang ia cintai itu untuk lebih mengenal Islam. “Islam itu indah. Islam itu cinta,” adalah hal yang selalu disampaikan Gagah pada Gita.
Sementara itu, Gita beberapa kali bertemu sosok misterius di jalan, tepatnya di bus, kereta api dan tempat-tempat lainnya. Sosok ini (Yudi) masih muda dan mengingatkannya pada Mas Gagah. Tanpa pamrih, sosok itu mengajak orang-orang pada kebaikan, mencerahkan dan menguatkan setiap orang yang ia temui, termasuk di area pemukiman warga yang terkena musibah dan selalu menjadi orang yang paling dulu membantu mereka yang membutuhkan.
Waktu berlalu, banyak hal terjadi. Gita terus memusuhi Gagah. Namun perlahan, ceramah-ceramah sederhana Yudi kian mengena. Keberadaan Tika sahabat Gita, serta Nadia (sepupu Tika) yang justru mengenakan jilbab saat kuliah di Amerika, kian menyadarkan Gita untuk berbaikan kembali dengan Gagah. Gita mulai mau mendengarkan Gagah dan jalan bareng lagi. Gita juga senang diajak Gagah ke “Rumah Cinta”, rumah singgah penuh buku yang pelan-pelan dibangun Gagah bersama teman-temannya untuk anak-anak dhuafa di pinggiran Jakarta. Di sana Gita menikmati persahabatan Gagah dengan Urip, Asep dan Maxi, mantan preman yang insyaf dan mengelola tempat tersebut.
Saat kembali dekat dengan Gagah, Gita memutuskan akan memberi kejutan manis pada abangnya tersebut di hari ulangtahun Gita yang ke 18. Namun sesuatu terjadi.
Jenis Film : Drama
Produser : Helvy Tiana Rosa
Sutradara : Firman Syah
Penulis : Fredy Aryanto
Produksi : IndoBroadcast Production, ACT
Produser : Helvy Tiana Rosa
Sutradara : Firman Syah
Penulis : Fredy Aryanto
Produksi : IndoBroadcast Production, ACT
Pemain : Wulan Guritno
Izzah Ajrina
Hamas Syahid
Masaji Wijayanto
Aquino Umar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar