FILM “3” adalah film laga futuristik pertama di Indonesia yang
menceritakan tentang persahabatan, persaudaraan dan drama keluarga.
Jakarta 2036, begitu banyak terjadi perubahan. Negara sudah kembali
damai dan sejahtera sejak perang saudara dan pembantaian kaum radikal
berakhir di Revolusi tahun 2026.
Hak asasi manusia menjadi segalanya. Penggunaan peluru tajam sebagai senjata sudah menjadi ilegal. Aparat menggunakan peluru karet untuk menangkap penjahat dan teroris yang masih tersisa. Satu dilema yang sangat menyulitkan bagi aparat mengingat beberapa kelompok radikal kembali bangkit dan berjuang untuk menganti wajah demokrasi sehingga aparat mengandalkan kemampuan bela diri yang tinggi untuk menumpas para penjahat.
Alif, Lam dan Mim adalah tiga sahabat dari satu perguruan silat yang dibesarkan bersama di padepokan Al-Ikhlas.
Alif yang lurus dan keras dalam bersikap memilih menjadi aparat negara. Ia bertekad membasmi semua bentuk kejahatan dan mencari para pembunuh kedua orangtuanya. Lam yang sikapnya lebih tenang menjadi seorang jurnalis. Bertujuan untuk menyebarkan kebenaran dan menjadikan dirinya mata dari rakyat. Sementara Mim yang bijak memilih mengabdi menjadi pengajar dan menetap di padepokan. Ketiganya dipertemukan kembali setelah terjadi kekacauan pasca ledakan bom di sebuah cafe.
Bukti-bukti dan investigasi mengarah pada keterlibatan Mim beserta anak-anak padepokan. Alif harus menghadapi sahabatnya sendiri dan menghancurkan padepokan yang telah membesarkannya. Lam yang terjepit diantara kedua sahabat berusaha mencari titik temu demi menghindari kehancuran yang lebih parah. Mim memilih mengahadapi para aparat dan rela mengorbankan jiwanya tanpa kompromi.
Alif, Lam dan Mim dipaksa bertempur satu sama lain dalam mempertahankan dan memperjuangkan kebenarannya masing-masing, seraya harus terus menjaga keluarga dan orang-orang yang mereka hormati dan cintai.
Hak asasi manusia menjadi segalanya. Penggunaan peluru tajam sebagai senjata sudah menjadi ilegal. Aparat menggunakan peluru karet untuk menangkap penjahat dan teroris yang masih tersisa. Satu dilema yang sangat menyulitkan bagi aparat mengingat beberapa kelompok radikal kembali bangkit dan berjuang untuk menganti wajah demokrasi sehingga aparat mengandalkan kemampuan bela diri yang tinggi untuk menumpas para penjahat.
Alif, Lam dan Mim adalah tiga sahabat dari satu perguruan silat yang dibesarkan bersama di padepokan Al-Ikhlas.
Alif yang lurus dan keras dalam bersikap memilih menjadi aparat negara. Ia bertekad membasmi semua bentuk kejahatan dan mencari para pembunuh kedua orangtuanya. Lam yang sikapnya lebih tenang menjadi seorang jurnalis. Bertujuan untuk menyebarkan kebenaran dan menjadikan dirinya mata dari rakyat. Sementara Mim yang bijak memilih mengabdi menjadi pengajar dan menetap di padepokan. Ketiganya dipertemukan kembali setelah terjadi kekacauan pasca ledakan bom di sebuah cafe.
Bukti-bukti dan investigasi mengarah pada keterlibatan Mim beserta anak-anak padepokan. Alif harus menghadapi sahabatnya sendiri dan menghancurkan padepokan yang telah membesarkannya. Lam yang terjepit diantara kedua sahabat berusaha mencari titik temu demi menghindari kehancuran yang lebih parah. Mim memilih mengahadapi para aparat dan rela mengorbankan jiwanya tanpa kompromi.
Alif, Lam dan Mim dipaksa bertempur satu sama lain dalam mempertahankan dan memperjuangkan kebenarannya masing-masing, seraya harus terus menjaga keluarga dan orang-orang yang mereka hormati dan cintai.
Jenis Film : Drama, Action
Produser : Arie Untung
Sutradara : Anggy Umbara
Penulis : Anggy Umbara, Bounty Umbara, Fajar Umbara
Produksi : FAM Pictures, MVP Pictures
Produser : Arie Untung
Sutradara : Anggy Umbara
Penulis : Anggy Umbara, Bounty Umbara, Fajar Umbara
Produksi : FAM Pictures, MVP Pictures
Pemain : Comelio Sunny
Abimana Aryastya
Agus Kuncoro
Hamda, janda yang ditinggal oleh suaminya entah pergi kemana, berjuang
melawan hidup sehari-hari untuk menghidupi diri dan anak perempuan
tunggalnya, Fatimah (9 thn). Hidup ibu dan anak tersebut amat tersisih
dari keramaian penduduk desa lainnya, karena keberadaan Hamda sebagai
seorang pelacur... Karena pekerjaan pelacur inilah Hamda dan Fatimah
menderita lahir bathin. Sering mendapatkan cemooh dan tekanan dari
penduduk desa tersebut. Mereka terbuang dan terisolasi dari komunitas
masyarakat di desanya. Tinggal di gubug sederhana di atas bukit yang
jauh dari perkampungan.
Hamda sering disudutkan pada posisi yang serba salah atas
permintaan anaknya. Fatimah bukan menuntut bagusnya pakaian, atau
gemerlapnya duniawi seperti layaknya kebanyakan gadis-gadis sebayanya,
tetapi dia ingin sekali punya Kitab Suci Al-Qur’an, ingin punya Mukena,
ingin punya Sajadah dan buku-buku pelajaran agama Islam. Mungkinkan
Hamda membelikan semua kebutuhan ibadahnya dengan uang hasil dia menjual
diri? Belum lagi apakah penduduk desa rela dan membiarkan jika Hamda
dan Fatimah membeli dan membawa barang-barang tersebut? Karena dimata
penduduk desa mereka terlalu hina dan penuh dengan najis.
Di kampung yang letaknya dibawah bukit dimana mereka tinggal, ada seorang tokoh agama yang disegani dan terpandang bernama Guru Ali Daud. Guru Ali Daud mengutus anaknya (Ichsanudin) untuk mengajarkan Fatimah tentang agama Islam, namun usaha tersebut dimanfaatkan oleh Harusyah, rival Ali Daud waktu muda dalam memperebutkan Hamda. Harunsyah menghasut penduduk bahwa Guru Ali Daud ada hubungan khusus dengan Hamda sang pelacur. Juga menghasut Ichsanudin telah berbuat asusila dengan Fatimah anak Hamda.
Untuk meyakinkan penduduk yang sudah tertutup hatinya termakan hasutan, Fatimah boleh diuji dengan membaca Ayat suci Alqur’an di hadapan semua penduduk dan disaksikan para ahli kitap di desa tersebut dengan konsekuensi Jika Fatimah terbukti tidak bisa membaca Al-Qur’an dihadapan penduduk desa, maka keempat manusia korban fitnah akan lebih teraniaya, warga desa akan mengubur diri mereka hingga sebatas leher dan di-razam sambil dilempar batu serta diusir dari desa...
Di kampung yang letaknya dibawah bukit dimana mereka tinggal, ada seorang tokoh agama yang disegani dan terpandang bernama Guru Ali Daud. Guru Ali Daud mengutus anaknya (Ichsanudin) untuk mengajarkan Fatimah tentang agama Islam, namun usaha tersebut dimanfaatkan oleh Harusyah, rival Ali Daud waktu muda dalam memperebutkan Hamda. Harunsyah menghasut penduduk bahwa Guru Ali Daud ada hubungan khusus dengan Hamda sang pelacur. Juga menghasut Ichsanudin telah berbuat asusila dengan Fatimah anak Hamda.
Untuk meyakinkan penduduk yang sudah tertutup hatinya termakan hasutan, Fatimah boleh diuji dengan membaca Ayat suci Alqur’an di hadapan semua penduduk dan disaksikan para ahli kitap di desa tersebut dengan konsekuensi Jika Fatimah terbukti tidak bisa membaca Al-Qur’an dihadapan penduduk desa, maka keempat manusia korban fitnah akan lebih teraniaya, warga desa akan mengubur diri mereka hingga sebatas leher dan di-razam sambil dilempar batu serta diusir dari desa...
Jenis Film : Drama
Produser : Oon Aunuroup
Sutradara : Ok Mahadi, Bayu P. Atmodjo
Penulis : Ok Mahadi, Bayu P. Atmodjo
Produksi : Cosmic Media Sejahtera
Produser : Oon Aunuroup
Sutradara : Ok Mahadi, Bayu P. Atmodjo
Penulis : Ok Mahadi, Bayu P. Atmodjo
Produksi : Cosmic Media Sejahtera
Pemain : Anindika Widya
Reyhanna
Yafi Tessa
Jakarta Ghost Seekers (JGS) Linda (Melody Prima), Billy, Ramzi, Dave
mendapat order mengusir hantu pengganggu rumah Agnes ( Any Kusuma Dewi
), putrinya, Sabrina (Glencha), Meggi dan Mbo Iyem (Yati Surahman). JGS
ternyata berhadapan dengan misteri besar melibatkan beberapa hantu
termasuk jin jahat Banaspati dan praktek ilmu hitam yang mengancam
Sabrina.
Keadaan makin membingungkan ketika Sabrina malah menunjukkan ingin bekerjasama dan menjadi wadah para hantu. Kini bukan hanya Sabrina tapi seluruh nyawa JGS terancam. Apa dibalik misteri yang sesungguhnya menimpa Sabrina? Dapatkah JGS selamat dari kasus ini?
Keadaan makin membingungkan ketika Sabrina malah menunjukkan ingin bekerjasama dan menjadi wadah para hantu. Kini bukan hanya Sabrina tapi seluruh nyawa JGS terancam. Apa dibalik misteri yang sesungguhnya menimpa Sabrina? Dapatkah JGS selamat dari kasus ini?
Jenis Film : Horror
Produser : Dodo Brasco
Sutradara : Rico Michael
Penulis : Rico Michael, Mickey B.M
Produksi : Happyfriends Production
Produser : Dodo Brasco
Sutradara : Rico Michael
Penulis : Rico Michael, Mickey B.M
Produksi : Happyfriends Production
Pemain : Melodi Proma
Yati Surachman
Any Kusuma Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar